TOYOTA SURABAYA
JAKARTA, KOMPAS.com -
Meski terjadi gempa dan bencana alam di Jepang (Maret lalu), sehingga
mengganggu produksi, namun penjualan ritel Toyota di Indonesia pada
semester pertama tahun ini meningkat. Bila periode tahun lalu tercatat
138.351 unit, sekarang ini meningkat 9,9 persen menjadi 152.169 unit
dengan estimasi, penjualan Juni mencapai 25.000 unit.
Sementara penjualan ritel Toyota sepanjang Januari - Mei 2011 sudah mencapai 127.169 unit. "Saya rasa bulan ini mulai kembali pulih dan Inysa Allah menembus 24.000-25.000 unit," ujar Rahmat Samulo, Sales Divison Head TAM di Pondok Cabe, hari ini (19/6/2011). Ia yakin, pada semester kedua kondisi pasar akan lebih baik karena banyak pembelian unit yang sempat tertunda karena kurang pasokan.
Menurut Samulo, mulai bulan ini, semua pasokan berangsur pulih dan normal bulan depannya, kecuali produk (impor utuh) CBU Jepang seperti Alphard yang masih terganggu. Sedang kondisi pasar mobil nasional akan kembali normal untuk kuartal tiga dan empat 2011.
Sementara itu, Auto2000 selaku pemasar utama mobil Toyota di Indonesia mengaku telah mencatatkan penjualan 98.000 unit untuk periode Januari-Mei 2011. Jika ditambah dengan penjualan ritel Juni, menurut perhitungan Jodjana Jody, Chief Executive Officer Auto2000, totalnya bisa mencapai 120.000 unit.
Jody menambahkan, meski pasokan unit sudah mulai lancar tapi hampir semua model Toyota masih inden di pasar. Situasi ini tercipta karena waktu mulai mendekati hari raya idul fitri (30-31 Agustus) sehingga bergerak lagi. "Rata-rata inden sekitar satu bulan, soalnya konsumen sudah mulai pesan untuk mobil di Lebaran, sehingga antrean terjadi lagi," jelas Jody.
Sementara penjualan ritel Toyota sepanjang Januari - Mei 2011 sudah mencapai 127.169 unit. "Saya rasa bulan ini mulai kembali pulih dan Inysa Allah menembus 24.000-25.000 unit," ujar Rahmat Samulo, Sales Divison Head TAM di Pondok Cabe, hari ini (19/6/2011). Ia yakin, pada semester kedua kondisi pasar akan lebih baik karena banyak pembelian unit yang sempat tertunda karena kurang pasokan.
Menurut Samulo, mulai bulan ini, semua pasokan berangsur pulih dan normal bulan depannya, kecuali produk (impor utuh) CBU Jepang seperti Alphard yang masih terganggu. Sedang kondisi pasar mobil nasional akan kembali normal untuk kuartal tiga dan empat 2011.
Sementara itu, Auto2000 selaku pemasar utama mobil Toyota di Indonesia mengaku telah mencatatkan penjualan 98.000 unit untuk periode Januari-Mei 2011. Jika ditambah dengan penjualan ritel Juni, menurut perhitungan Jodjana Jody, Chief Executive Officer Auto2000, totalnya bisa mencapai 120.000 unit.
Jody menambahkan, meski pasokan unit sudah mulai lancar tapi hampir semua model Toyota masih inden di pasar. Situasi ini tercipta karena waktu mulai mendekati hari raya idul fitri (30-31 Agustus) sehingga bergerak lagi. "Rata-rata inden sekitar satu bulan, soalnya konsumen sudah mulai pesan untuk mobil di Lebaran, sehingga antrean terjadi lagi," jelas Jody.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar