Cara merawat mobil matik
Semakin ke sini, semakin banyak orang yang menjatuhkan pilihan terhadap mobil bertransmisi otomatis. Apalagi kalau bukan kenyamanan berkendara tanpa repot menginjak pedal kopling. Matik semakin menarik bagi warga kota besar yang kerap didera kemacetan lalu-lintas.
Walau begitu, tetap tak semua orang paham merawat transmisi otomatis. “Pada transmisi otomatis, terpenting perhatikan kondisi olinya karena fungsi oli tak hanya melumasi tapi juga hidraulis” ucap Tjahja Tanjung dari Toda, gerai khusus pelumas.
Artinya oli matik bekerja lebih berat karena ia menjadi cairan hidraulis yang bekerja dengan tekanan. Itu sebabnya Anda harus memberi perhatian lebih pada kondisi oli transmisi matik. Cara termudah adalah dengan melakukan perawatan rutin.
Gantilah oli matik secara rutin | Gantilah oli matik secara rutin | Perawatan transmisi matik beda dengan manual |
Interval berbeda di bengkel umum
Sedikit berbeda yang disarankan bengkel umum seperti Toda. Dikatakan bahwa interval penggantian oli matik sebaiknya tak lebih dari 25 ribu km.
Penyebabnya karena kota-kota besar terutama Jakarta punya kondisi yang ‘keras’ bagi kesehatan transmisi otomatis. Faktornya tak jauh beda, seputar debu dan kotoran jalan, lalu lalu-lintas macet yang melelahkan bagi mobil dan transmisinya. Selain itu, faktor kelembaban di Indonesia yang lebih tinggi.
Namun pembedanya, Toda menyarankan penggantian oli dilakukan dengan menguras. Tujuannya untuk memastikan semua oli transmisi keluar, tak hanya di karter tapi juga di torque converter. Hasilnya oli di transmisi sepenuhnya baru. Kalau untuk metode ini, penggantian dilakukan menggunakan alat vakum untuk menghisap semua oli.
Untuk menggantinya, rata-rata mobil membutuhkan setidaknya 3-4 liter untuk sekadar mengganti dan 8-12 liter bila pelumas dikuras. Jumlah pelumas sangat tergantung dari jenis mobilnya.
Oli matik tersedia dalam ragam pilihan | Menguras oli dengan alat vakum |
Mengganti oli transmisi matik
Setiap generasi mobil punya interval waktu berbeda dalam mengganti oli transmisi matik.Misalnya mobilmobil yang berada di generasi 95 ke bawah. Mobil-mobil ini menggunakan oli Dexron yang diganti setiap 20 ribu km.
Lalu ada generasi mobil tahun 2000 ke atas yang menggunakan oli T-IV dengan interval penggantian 80 ribu ke atas. Terakhir adalah generasi WS untuk tahun 2005 ke atas. Di generasi ini oli disarankan diganti pada kelipatan 100 ribu km.
Tapi interval itu merupakan kondisi ideal. Jika mobil Anda kerap melewati jalan berdebu atau kemacetan, maka interval dilakukan lebih cepat dari itu.
Jalan yang berdebu membuat oli cepat kotor sementara kemacetan adalah kondisi yang berat bagi oli transmisi. Selain suhu yang cenderung lebih panas, lingkungan macet yang 'stop and go' juga memberi tekanan ekstra karena acap transmisi sudah masuk ke D namun mobil tidak berjalan lantaran rem diinjak.
Di bengkel resmi seperti Plaza Toyota Gading Serpong, penggantian dilakukan tanpa mengeluarkan semua oli pada bak transmisi. Artinya itu dilakukan tanpa perlu disedot.
“Misalnya yang keluar 1 galon atau 4 liter, yang dimasukkan juga dengan jumlah segitu,” ucap Heryadi, Service Advisor Plaza Toyota Gading Serpong.
Biaya penggantian
Mengambil contoh Toyota Fortuner Diesel 2013, biaya yang dikeluarkan untuk mengganti oli transmisi matik berbeda antara bengkel resmi dengan bengkel umum.
Di Plaza Toyota Gading Serpong, Banten, total biaya untuk satu galon oli transmisi plus jasa adalah Rp 477.050. Sedangkan pada Toda Gading Serpong, Banten, biaya penggantian adalah Rp 448 ribu. Rinciannya, harga oli Rp 373.000/galon dan jasa Rp 75.000.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar