Keberadaan pikap double cab memang cukup unik. Sejatinya
tunggangan ini diperuntukkan pada perkebunan dan pertambangan, namun di
Indonesia tak jarang menjadi ‘kendaraan kota' yang berpenampilan macho,
meski lebih sering menyentuh aspal ketimbang, medan tanah. Makanya,
tampilannya pun tergolong ‘manis' dengan aksen-aksen yang menjurus ke
sedan, juga semakin nyaman. Seperti Toyota New Hilux yang kini mengusung
mesin lebih kecil, namun dipersenjatai Variable Nozzle Turbocharger
(VNT). Seperti apa, yuk dicoba!
TAMPILAN MANIS
Dasbor masih tak beda dengan tipe 3.000 cc, Bangku belakang dengan sistem lipat unik dan laci di lantai
Menggunakan penggerak 4 roda on demand, lantas bertubuh
jangkung, memang layak sebagai kendaraan fleet di perkebunan dan
pertambangan. Tetapi, dengan status ‘mobil mewah' karena ketentuan pajak
yang cukup tinggi pada mobil berpenggerak empat roda, maka double cabin
pun tergolong ‘mewah' di perkotaan.
Tampilan pun menjadi semakin
‘manis' dibandingkan tunggangan ‘tempur' yang ada di pertambangan.
Toyota New Hilux ini memiliki beberapa tampilan baru yang masih tetap
berkesan macho. Seperti lampu depan dan gril baru sekaligus aksen
lekukan pada bumper depan yang lebih dinamis. Begitu pun side molding di
ke empat pintu.
Adanya air scoop di atas kap mesin yang
menyalurkan udara ke intercooler yang terhubung dengan turbo pun membuat
tampangnya makin segar. Tak hanya air scoop bikin segar, mesin pun baru
untuk jajaran Hilux di Tanah Air.
Menggunakan mesin 2.500 cc
yang lebih kecil dibandingkan pendahulunya dengan kapasitas 3.000 cc.
Tetapi, sesuai dengan air scoop tadi, intercooler air to air yang
terletak di atas mesin itu, mendinginkan udara yang dialirkan dari
kitiran rumah keong baru.
Kali ini mesin berkode 2KD-FTV itu
menggunakan Variable Nozzle Turbocharger (VNT), sebuah kata lain dari
tipe Variable Geometry Turbocharger. Dengan bilah-bilah bervariasi,
tekanan dari turbin bisa didapat dengan power band lebih panjang. Dengan
‘senjata' ini pula, meski kapasitas mesinnya lebih kecil, torsi puncak
yang diperoleh sama dengan mesin 3.000 cc.
Pengatur audio di setir, pertama di double cab Tanah Air
Sungguh hal yang menguntungkan, karena konsumsi bahan bakar pun
tentu akan lebih efisien dengan mesin lebih kecil. Tetapi, bagaimana
karakter barunya ini? Tentu harus dicoba dulu, bukan?
Dengan
menggunakan VNT, diharapkan tenaga sudah terasa sejak putaran bawah.
Namun, memang belum terasa benar pada mesin di unit test yang dicoba.
Entakan besar berada di kitiran menengah hingga menjelan putaran atas.
Memang, di sinilah ada perbedaan dengan kapasitas lebih besar. Pada
versi 3.000 cc, tarikan di putaran bawah berlangsung lebih cepat.
Namun
begitu, untuk menyalip atau menggunakannya di medan off-road,
penggunaan VNT ini cukup membantu, asalkan mengerti ‘range' torsi yang
paling optimal.
Hilux baru ini, standarnya menggunakan ban
‘halus' tipe H/T (high terrain) yang memang tak dikhususkan untuk
off-road. Tetapi, ketika dijajal di medan berlumpur dan terdapat
kubangan sedang, sistem penggerak empat rodanya masih mampu membawa
pikap ini berjalan maju. Memang, terkadang stuck dengan roda spinning,
ketika gardan terganjal gundukan agak tinggi.
Namun, cukup mundur
sebentar dan lakukan momentum yang pas, Hilux baru dengan ground
clearance 212 milimeter ini pun akan kembali merayap maju di lumpur.
Tinggal mengganti ban bermotif kasar dengan diameter agak besar, lumpur
tak menjadi masalah berarti.
Mesin dengan VNT lebih irit dan torsi tetap besar, hanya powerband turun, Bak belakang dengan daya tampung besar
Di jalan raya, karakter pikap memang tetap terasa, karena
suspensi belakang tentunya menggunakan ‘per pikul' alias per daun yang
lebih tahan terhadap beban berat. Bantingan di belakang memang terasa
keras, meski ayunan lembut di depan dan keempukan jok masih bisa
menolong menjaga kenyamanan di permukaan aspal agak bumpy.
Mirip
dengan medan off-road, ketika menyalip dengan menjaga torsi dan putaran
mesin yang pas tarikan Hilux ini seolah tak putus, hingga top speed yang
sempat dicapai menjelang 190 km/jam.
Namun, di sisi interior
sayangnya tak terlalu banyak perubahan berarti. Meski kontrol audio pada
batang setir ini merupakan hal baru di double cab yang ada di Tanah
Air. Apalagi, terdapat auxiliary dan USB untuk pemutar lagu.