KEMBALINYA PRODUK TOYOTA SECARA NORMAL
Produksi Toyota Kembali ke Tingkat 90 Persen Juni ini
Zulkifli BJ |
Senin, 6 Juni 2011 | 09:26 WIB
Toyota Motor Corp.
Akio Toyoda ketika mengunjungi pabrik Toyota akhir Maret lalu, yang rusak akibat gempa!
SEOUL,KOMPAS.com
– Pemulihan produksi mobil di Jepang – utamanya Toyota - berjalan
lebih cepat dibandingkan perkiraan sebelumnya. Buktinya, seperti
dikatakan oleh Presiden Toyota Motor Corporation (TMC), Akio Toyota,
Sabtu lalu ketika berkunjung ke Korea Selatan, produk global Toyota
akan pulih pada November mendatang.
“Kami berusaha memulihkan produksi secepat mungkin setelah mengalami guncangan,” kata Akio Toyoda, cucu pendiri TMC. “Kami berharap, produksi akan normal mulai November. Untuk produksi domestik Jepang, pada Juni ini diharapkan sudah bisa mencapai tingkat 90 persen dari kondisi sebelum gempa 11 Maret lalu,” jelasnya seperti yang diberitakan Reuters.
Pasar Jepang Toyota dan rival lokalnya mengalami masalah produksi karena kekurangan ratusan komponen setelah gempa 9,0 SR dan diikuti tsunami melanda Jepang pada 11 Maret lalu. Penyebab lainnya, pabrik komponen mobil yang berada di kawasan Timur Laut banyak yang mengalami kerusak.
Lantas kemudian diikuti oleh penurunan pasokan tenaga listrik karena krisis PLTN Fukushima. Bahkan pada musim panas ini, pasokan listrik listrik digilir sehingga Toyota harus mengganti hari libur dan kerja perusahaan tersebut di Jepang.
Produsen mobil #1 Jepang tersebut juga optimis saat ini dibandingkan prediksi mereka bulan lalu yang sudah kembali ke tingkat 70 persen. Padalah sebelumnya Akio Toyoda memperkirakan produksi Toyota baru akan pulih pada November atau Desember mendatang.
Total produksi Toyota di Jepang sampai akhir Mei lalu sudah mencapai 900.000 unit, tidak berbeda jauh dari rencana yang diumumkan perusahaan tersebut awal tahun ini. Seperti di Indonesia, Toyota mengusai pasar Jepang 38 persen. Namun karena kebesaran itu pula, krisis yang melanda sangat dirasakan oleh Toyota, baik di Jepang maupun global.
Turun di Korea
Akio Toyoda mengunjungi Korea Selatan, pasar kecil bagi produsen raksasa tersebut untuk “mendorong dealer” sebagai wakil Toyota untuk menjelaskan kondisi perusahaan tersebut saat ini yang mengalami penurunan penjualan. Penjualan dan citra Toyota dinilai menurun di Korea Selatan karena krisis produksi juga recall global pada tahun lalu.
Dijelaskan, penjualan Lexus di Korea Selatan, April lalu mengalami penurunan 51 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Sementara itu penjualan merek Toyota juga drop 41 persen. Sebaliknya berdasarkan laporan “The Korean Autombile Importers and Distributors Asscociation” penjualan mobil impor – terutama Jerman naik 14 persen. Tahun lalu Toyota hanya bisa menjual 10.486 unit berbagai model Lexus yang didominasi Hyundai dan Kia.
Kekurangan parts menyebabkan penurunan penjualan Toyota di berbagai negara. Di China misalnya, Mei lalu Toyota hanya bisa menjual 38.500 unit atau 35 persen lebih rendah dibandingkan tahun lalu. Sementara di Amerika Serikat penjualan Toyota juga turun 33 pesen dan berbeda tipis dibandingkan kombinasi Hyundai dan Kia yang tumbuh 35 persen.
“Kami berusaha memulihkan produksi secepat mungkin setelah mengalami guncangan,” kata Akio Toyoda, cucu pendiri TMC. “Kami berharap, produksi akan normal mulai November. Untuk produksi domestik Jepang, pada Juni ini diharapkan sudah bisa mencapai tingkat 90 persen dari kondisi sebelum gempa 11 Maret lalu,” jelasnya seperti yang diberitakan Reuters.
Pasar Jepang Toyota dan rival lokalnya mengalami masalah produksi karena kekurangan ratusan komponen setelah gempa 9,0 SR dan diikuti tsunami melanda Jepang pada 11 Maret lalu. Penyebab lainnya, pabrik komponen mobil yang berada di kawasan Timur Laut banyak yang mengalami kerusak.
Lantas kemudian diikuti oleh penurunan pasokan tenaga listrik karena krisis PLTN Fukushima. Bahkan pada musim panas ini, pasokan listrik listrik digilir sehingga Toyota harus mengganti hari libur dan kerja perusahaan tersebut di Jepang.
Produsen mobil #1 Jepang tersebut juga optimis saat ini dibandingkan prediksi mereka bulan lalu yang sudah kembali ke tingkat 70 persen. Padalah sebelumnya Akio Toyoda memperkirakan produksi Toyota baru akan pulih pada November atau Desember mendatang.
Total produksi Toyota di Jepang sampai akhir Mei lalu sudah mencapai 900.000 unit, tidak berbeda jauh dari rencana yang diumumkan perusahaan tersebut awal tahun ini. Seperti di Indonesia, Toyota mengusai pasar Jepang 38 persen. Namun karena kebesaran itu pula, krisis yang melanda sangat dirasakan oleh Toyota, baik di Jepang maupun global.
Turun di Korea
Akio Toyoda mengunjungi Korea Selatan, pasar kecil bagi produsen raksasa tersebut untuk “mendorong dealer” sebagai wakil Toyota untuk menjelaskan kondisi perusahaan tersebut saat ini yang mengalami penurunan penjualan. Penjualan dan citra Toyota dinilai menurun di Korea Selatan karena krisis produksi juga recall global pada tahun lalu.
Dijelaskan, penjualan Lexus di Korea Selatan, April lalu mengalami penurunan 51 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Sementara itu penjualan merek Toyota juga drop 41 persen. Sebaliknya berdasarkan laporan “The Korean Autombile Importers and Distributors Asscociation” penjualan mobil impor – terutama Jerman naik 14 persen. Tahun lalu Toyota hanya bisa menjual 10.486 unit berbagai model Lexus yang didominasi Hyundai dan Kia.
Kekurangan parts menyebabkan penurunan penjualan Toyota di berbagai negara. Di China misalnya, Mei lalu Toyota hanya bisa menjual 38.500 unit atau 35 persen lebih rendah dibandingkan tahun lalu. Sementara di Amerika Serikat penjualan Toyota juga turun 33 pesen dan berbeda tipis dibandingkan kombinasi Hyundai dan Kia yang tumbuh 35 persen.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar