TOYOTA BARU SURABAYA
Toyota: Pangsa Pasar 15 Persen Lebih Penting Ketimbang Nomor Satu
Selasa, 14 Juni 2011 18:50 WIB
REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Toyota Motor Co sedang
terancam kehilangan gelarnya sebagai produsen mobil nomor satu di dunia
tahun ini setelah beberapa laporan menyebutkan bahwa pangsa pasar
pabrikan asal Jepang di beberapa pasar otomotif dunia seperti Amerika
Serikat terus tergerus.
Alih-alih mengkhawatirkan fenomena itu, Wakil Presiden Eksekutif Toyota, Satoshi Ozawa, pekan lalu justru mengatakan bahwa bagi perusahaanya kualitas dan kepuasan pelanggan lebih penting dari volume produksi.
"Tidak ada artinya bagi kami untuk menjadi nomor satu di dunia," kata Satoshi seperti dikutip Automotive News, Selasa (14/6).
Toyota tidak pernah mengatakan ingin menjadi nomor satu tetapi ingin terus merebut 15 persen dari pangsa pasar mobil dunia, yang tentu saja akan menjamin tempatnya sebagai produsen mobil terbesar dunia.
Segera setelah Toyota menyalip General Motors pada 2007, masalah kualitas justru mengemuka dari pertumbuhan yang sangat pesat itu. Hal itu bisa terlihat dari serangkaian recall produk Toyota yang mencapai 14 juta unit hingga 2011.
Selain itu gempa dan tsunami yang menhantam Jepang Maret silam masih mengakibatkan kelangkaan berbagai komponen kunci dalam pembuatan mobil sehingga menghambat produksi Toyota dan pabrikan asal Jepang lainnya.
Perkiraan penjualan global Toyota sendiri akan turun satu persen menjadi 7,24 juta di tahun fiskal yang sedang berjalan. Di sisi lain, seperti dilaporkan Bloomberg Businessweek, pangsa pasar Toyota di AS turun sebesar dua poin pada tahun 2011 dari nilai 13,2 persen setahun silam.
Jika Toyota benar-benar lengser dari posisi puncak, seperti yang diungkapkan msnbc.com, maka General Motors diperkirakan akan merebut kembali podiumnya pada setelah lebih dari tiga tahun direbut Toyota. "Saya yakin kami tidak pernah punya target untuk menjadi yang pertama," cetus Ozawa.
Alih-alih mengkhawatirkan fenomena itu, Wakil Presiden Eksekutif Toyota, Satoshi Ozawa, pekan lalu justru mengatakan bahwa bagi perusahaanya kualitas dan kepuasan pelanggan lebih penting dari volume produksi.
"Tidak ada artinya bagi kami untuk menjadi nomor satu di dunia," kata Satoshi seperti dikutip Automotive News, Selasa (14/6).
Toyota tidak pernah mengatakan ingin menjadi nomor satu tetapi ingin terus merebut 15 persen dari pangsa pasar mobil dunia, yang tentu saja akan menjamin tempatnya sebagai produsen mobil terbesar dunia.
Segera setelah Toyota menyalip General Motors pada 2007, masalah kualitas justru mengemuka dari pertumbuhan yang sangat pesat itu. Hal itu bisa terlihat dari serangkaian recall produk Toyota yang mencapai 14 juta unit hingga 2011.
Selain itu gempa dan tsunami yang menhantam Jepang Maret silam masih mengakibatkan kelangkaan berbagai komponen kunci dalam pembuatan mobil sehingga menghambat produksi Toyota dan pabrikan asal Jepang lainnya.
Perkiraan penjualan global Toyota sendiri akan turun satu persen menjadi 7,24 juta di tahun fiskal yang sedang berjalan. Di sisi lain, seperti dilaporkan Bloomberg Businessweek, pangsa pasar Toyota di AS turun sebesar dua poin pada tahun 2011 dari nilai 13,2 persen setahun silam.
Jika Toyota benar-benar lengser dari posisi puncak, seperti yang diungkapkan msnbc.com, maka General Motors diperkirakan akan merebut kembali podiumnya pada setelah lebih dari tiga tahun direbut Toyota. "Saya yakin kami tidak pernah punya target untuk menjadi yang pertama," cetus Ozawa.