TRUCK DYNA DI SURABAYA SIDOARJO
— Toyota memang hebat di kategori mobil penumpang. Namun, di kategori
komersial, hanya kebagian sedikit. Pada semester I-2011, Toyota cuma
kebagian 11.302 unit atau 8,7 persen dari total 129.895 unit kendaraan
komersial yang terjual di Indonesia. Itu pun sudah termasuk Dyna di
segmen truk 2-ton dan Hilux, pikap single dan double kabin (1-ton).
Malah,
untuk truk 2-ton (Dyna), menurut Joko Trisanyoto, Direktur Pemasaran PT
Toyota Astra Motor (TAM), penjualannya mencapai 7.455 unit aau 16,1
persen dari total penjualan kendaraan komersial di segmennya. "Kedua
adalah Dyna 6-ban dan 4-ban," jelas Joko.
"Off-road"
Tahun lalu Toyota hanya berhasil menjual 14.000 unit Dyna. Padahal, pangsa pasar kendaraan komersial sekitar 30 persen dari total penjualan mobil di Indonesia.
Tahun lalu Toyota hanya berhasil menjual 14.000 unit Dyna. Padahal, pangsa pasar kendaraan komersial sekitar 30 persen dari total penjualan mobil di Indonesia.
"Kini,
kita makin serius bermain di kendaraan komersial, terutama truk 2-ton.
Karena itulah, tahun ini pertama kali Toyota memamerkan truknya pada
IIMS. Sebelumnya kita hanya memamerkan kendaraan penumpang. Kita akui,
kurang begitu memberikan perhatian kepada Dyna," jelas Joko.
Karena itu pula, selama ini masyarakat Indonesia hanya mengenal Dyna jago sebagai truk 2-ton off-road atau heavy duty untuk digunakan di medan ekstrem.
"Padahal,
kita sudah 36 tahun memasarkan truk di Indonesia yang dimulai dari
Dyna Rino pada 1975. Kini Dyna punya 23 varian dari dua segmen, yaitu
6-ban dan 4-ban," tambah Joko.
Sementara
itu, Rahmat Samulo, GM Sales Division Head TAM, mengatakan, selama ini
konsumen Indonesia lebih banyak menggenal Dyna sebagai truk off-road. "Kita ingin memberi tahu pengusaha Indonesia, kini Dyna juga ada untuk on-road, terutama untuk membawa barang-barang ringan, termasuk bus," jelas Samulo.
Sasis dan mesin
Jodjana Jody, Chief Executive Officer (CEO) Auto2000, distributor terbesar Toyota di Indonesia tersebut mengatakan, keunggulan Dyna yang sudah banyak diakui konsumennya adalah sasis dan mesinnya yang kuat.
Jodjana Jody, Chief Executive Officer (CEO) Auto2000, distributor terbesar Toyota di Indonesia tersebut mengatakan, keunggulan Dyna yang sudah banyak diakui konsumennya adalah sasis dan mesinnya yang kuat.
"Inilah yang menyebabkan Dyna terkenal di medan ekstrem atau off-road. Kini merancang Dyna untuk ke on-road,
termasuk bus dengan sasis yang telah disesuaikan dengan kebutuhannya.
Kita memang agak terlambat dibandingkan dengan kompetitor masuk ke
segmen ini. Namun, kini kita ingin memanfaatkan jaringan Toyota yang
sudah ada di Indonesia agar Dyna juga bisa diterima untuk aplikasi on-road," jelasnya.
Pada
semester pertama (S1) 2011, Auto2000 sudah menjual 4.700 Dyna di Jawa,
Sumatera, dan Kalimantan. Sementara konstribusi Dyna pada penjualan
Toyota pada S1 2011 sebesar 5-7 persen. Sekitar 60 persen dari Dyna yang
terjual adalah untuk aplikasi atau 130 HT.
Tahun
ini, Toyota berharap bisa memasarkan Dyna sama dengan tahun lalu, yaitu
14.000 unit. "Kita juga terpengaruh gempa dan tsunami Jepang. Produksi
jadi terhambat. Kita berharap penjualan Dyna sama dengan tahun lalu,"
jelas Joko.
Lebih lanjut, Jodi menambahkan, untuk aplikasi on-road, seperti boks dan bus, waktu pemesanan lebih cepat. Sedangkan Dyna off-road—karena permintaan terus meningkat—indennya saat ini 3 bulan