TEST DRIVE DAN INFORMASI FITUR FITUR YARIS BARU
Sudah tidak ada lagi bentuk yang mengingatkan pada Yaris generasi kedua. Yaris generasi ketiga memakai sasis baru yang serupa dengan yang digunakan oleh Toyota Vios terbaru.
Panjang dan lebarnya bertambah. Sedangkan tingginya dikurangi agar tampak lebih sporti. Kami mencatat dari website Toyota Thailand, Yaris ini memiliki dimensi (PxLxT) 4.115 x 1.700 x 1.475 mm. Berbeda dengan sebelumnya yang hanya 3.750 mm x 1.695 x 1.520 mm.
Wajahnya langsung mengingatkan pada Vios. Terutama dari sektor lampu depan dan bumper. Gril sedikit berbeda karena milik Yaris tidak menginvasi lampu. Nah, area yang ditinggalkan gril digantikan oleh lekuk kap mesin. Sedangkan gril justru menginvasi bumper dengan panel hitam menjuntai seperti sirip ikan lele.
Toyota seperti ingin menunjukkan kedinamisan Yaris. Toyota memberikan label sophisticated keen look. Kap mesin dengan lekukan kokoh menguatkan kesan tersebut. Selain itu ternyata lekukan pada kap mesin tersebut bertugas membantu sistem keselamatan pedestrian safe menyerap tumbukan dengan tubuh.
Garis putus-putus dan terkesan acak terus berlanjut ke belakang. Toyota seperti ingin menggambarkan dinamika kehidupan kaum muda yang tidak monoton. Makanya, Anda bisa menemukan pilar C berkelir hitam mengilap dan lampu belakang besar. Kesan brutal tapi tetap membumi ingin disatukan dalam Yaris ini.
Yaris yang kami coba merupakan tipe TRD Sportivo. Sebagai model termewah ia diberi imbuhan beberapa panel sporti. Seperti panel hitam kokoh di bumper depan yang dilengkapi DRL unik. Side skirt dengan emblem TRD Sportivo menegaskannya di samping. Termasuk pula split rear spoiler dan diffuser belakang kokoh. Keduanya terlihat dominan di belakang.
Desain dasbor Yaris tidak berbeda dari Vios. Sedikit di bawah ekspektasi karena kami berharap desainnya bisa lebih menggoda dan seseksi luar. Mungkin inilah ‘risiko’ dari berbagi sasis. Cukup modern, dengan kemudi kokoh berhias kontrol audio, panel isntrumen sporti, audio bisa untuk internet, hingga AC climate control.
Desain jok cukup ergonomis dan mampu menopang tubuh dengan baik. Desainnya juga segar dan sporti. Posisi duduk rendah terasa mengasyikkan. Ke belakang, akomodasi bangku sangat memadai walau atapnya lebih rendah. Berkaca dari Agya dan Vios yang menawarkan akomodasi serupa, kami lihat ini merupakan pakem seluruh produk Toyota.
Mesin ikonik 1NZ-FE 1.497 cc 4-silinder 109 dk masih didayakan. Tadinya kami berharap Yaris berani keluar dari pakem konvensional. Seperti aplikasi transmisi CVT menggantikan matik konvensional 4-speed. Tapi keyakinan untuk mempertahankan yang sudah teruji sepertinya belum menggoyahkan mereka.
Saat dicoba, entakan tenaganya sudah tidak segalak Yaris terdahulu. Halus di bawah dengan powerband lebih santai. Meski demikian, tetap terasa mendebarkan saat pedal gas dipijak habis. Seperti halnya Vios, Toyota melakukan fine-tuning pada ECU, throttle body, injektor BBM, dan torque converter.
Bantingan suspensi Yaris masih terasa keras, meski kami akui, ia lebih empuk dari pendahulunya. Aplikasi sasis dan wheelbase yang lebih panjang dari model lawas cukup ampuh membuatnya lebih tenang. Wheelbase panjang juga membuat sasisnya terasa lebih kokoh dan membantunya dalam menjaga level pengendalian.
Belum ada kabar resmi mengenai harga jualnya nanti. Tapi melihat Yaris akan diproduksi di Indonesia, mestinya harganya bisa lebih kompetitif.
Rival |
Ford Fiesta Sport A/T Mesin: 1.499 cc 4-silinder, 109 dk 0-100 km/jam: 12,39 detik Harga: Rp 228,85 juta + Pengendalian, harga, desain kabin - Bantingan suspensi, akomodasi, desain luar |
First Opinion Harap sabar hingga bulan Maret untuk dapat memasukkannya ke dalam garasi rumah. Namun uraian kami mestinya sudah dapat memberikan Anda gambaran seberapa pantas ia untuk dimiliki. Dan mestinya dengan harga kompetitif karena pertengahan tahun generasi baru Honda Jazz juga akan masuk pasar. Sekilas Pandang- Akan diproduksi di Indonesia - Thailand akan menajdi basis pengembangan Yaris eco car bermesin 1.200 cc - Cina juga merupakan basis pengembangan Yaris |